Kali ini saya mau review film The Flash (2023). Nontonnya pas malam minggu, sebenarnya gk ada plan buat nonton tapi karena satu dan lain hal (baca: bengong di kosan) yaudah terpaksa spending time buat nonton nih film.
Semenjak MCU versi Iron Man tamat, saya udah gak terlalu sering nonton bioskop. Paling nonton film di bioskop kalau lagi ama pacar atau teman. Tapi untuk kegiatan nonton di bioskop kali ini sangat berkesan sih.
The Flash (2023) ini film DC yang sangat-sangat ikonik, dan juga bisa jadi pintu awal untuk DC bangkit dari DCEU yang dari berbagai review-review film sebelumnya sangat tidak bagus. Dengan menggunakan tema time travel ala DC ini, akan ada sangat banyak kemungkinan untuk DCEU berkembang lagi.
Awal-awal nonton sih sedikit berasa kalau The Flash / Barry Allen itu mirip Spider-Man. Mungkin cocoknya sebut Your Friendly Neighborhood The Flash kali ya. Berasa dari ketergantungannya – atau mungkin jadi anak bawangnya sih Batman. Tapi beda dengan Spiderman MCEU, The Flash disini jadi lebih dibutuhkan sama Batman karena dengan kemampuannya mampu membereskan sisa-sisa kekacauan Batman.
Satu hal yang mengesankan itu banyaknya Kameo dari pemeran film Superheroes DC sebelumnya salah satunya Michael Keaton yang disini kembali jadi sih Batman. Di scene terakhir sih paling oke sih Batmannya sangat tidak disangka hehe.
oh ya satu hal tentang tema Time Travel itu, kalau misalnya aktornya ada kenapa-kenapa, pihak produser bisa aja pake tema ini untuk buat cerita baru ngeganti aktor utama. Tapi sayang sih menurut saya, karena Barry Allen versi Ezra Miller ini cocok banget. Dapat sisi quirky nya dia, sama awkwardness. Tapi ya entahlah gimana kelanjutan kasus sih aktor satu ini di dunia nyata.
Dari segi alur cerita apik sih, dapat lucu-lucunya, dapat seriusnya, juga tema time travelnya dijelasin secara mudah sehingga saya masih bisa dapat mengerti. Semuanya juga jadi masuk akal saat di adegan terakhir ketemu Reverse Flash (CMIIW ya). Paling mengesankan juga di adegan dimana Barry Allen harus mengucapkan perpisahan.
Oh ya, pameran Supergirl si Sasha Calle cakep banget sih. Keknya abis ini bakal coba nonton film-filmnya dia. Walaupun ada rasa gimana gitu ketika Superman udah gak ada lagi, tapi transisi dari Superman ke Supergirl saya rasa oke sih gak terlalu memaksakan kek MCEU dan Disney.
Ya walaupun CGI nya keliatan banget kurang, tapi semuanya terbayarkan dengan alur cerita, adegan, kameo dan musiknya. Itulah review singkat film the Flash (2023), wajib tonton sih!