Review Film A Story of Yonosuke (2012): Teringat Masa Kuliah Dulu

Saya pertama kali menemukan ‘A Story of Yonosuke‘ pada tahun 2013, ketika saya masih kuliah dan menjalani kehidupan perantauan dengan kerja part-time. Film ini sungguh menarik karena begitu relatable dengan fase hidup saya saat itu.

Kisah Yonosuke, yang penuh semangat dan kepolosan, menciptakan ikatan yang kuat dengan pengalaman pribadi saya. Melalui film ini, saya merasakan kehangatan dan kegembiraan dalam setiap langkah Yonosuke di tengah kesibukan hidupnya.

Salah satu aspek yang paling mencolok bagi saya adalah atmosfir Jepang yang begitu autentik. Sejak saat itu, saya memiliki impian untuk memiliki kosan seperti milik Yonosuke, terutama yang terasa begitu khas dengan sentuhan Japanese-vibes-nya. Film ini telah menginspirasi saya untuk menggali lebih dalam tentang budaya Jepang dan mencoba merasakan kehidupan sehari-hari yang diceritakan dengan indah dalam ‘A Story of Yonosuke’.

Secara keseluruhan, film ini tidak hanya sebuah cerita yang memikat tetapi juga sejenis perjalanan pribadi yang mampu membangkitkan kenangan dan impian masa lalu. Bagi saya, ‘A Story of Yonosuke’ tidak hanya sebuah tontonan, tetapi juga pencerminan kehidupan saya sendiri pada masa itu, membuatnya menjadi pengalaman yang begitu berharga.

Alur Cerita Film A Story of Yonosuke

Film “A Story of Yonosuke” mengisahkan perjalanan hidup seorang pria Jepang yang bernama Yonosuke Yokomichi. Alur ceritanya dibangun dengan sangat apik, mengambil setting awal tahun 1980-an di Tokyo. Yonosuke, yang memiliki kepribadian unik dan ceria, memulai perjalanannya dengan memasuki dunia perkuliahan.

Cerita ini secara brilian mengeksplorasi dinamika hubungan sosial dan pertemanan melalui pengenalan karakter-karakter yang beragam. Yonosuke dengan cepat menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk teman-teman kuliah, rekan kerja, dan bahkan orang-orang yang ia temui secara kebetulan. Kehadirannya yang tulus dan optimis memberikan warna tersendiri pada kehidupan orang-orang di sekitarnya.

Puncak cerita terjadi ketika Yonosuke bertemu dengan seorang wanita misterius yang merubah jalan hidupnya. Intrik dan kejutan yang muncul dalam cerita memberikan kehangatan dan keceriaan, tetapi juga menyentuh sisi emosional penonton. Alur cerita ini diceritakan dengan ritme yang tepat, memberikan ruang untuk karakter-karakter berkembang dan membentuk ikatan emosional dengan penonton.

Film ini tidak hanya menghadirkan cerita sehari-hari Yonosuke, tetapi juga menggambarkan perkembangan karakternya seiring berjalannya waktu. Alur cerita yang terjalin dengan baik membuat penonton terhubung secara emosional dengan perjalanan Yonosuke, menjadikan pengalaman menonton film ini begitu mendalam dan mengesankan.

Secara keseluruhan, “A Story of Yonosuke” tidak hanya sebuah kisah hidup yang menghibur, tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang memikat. Alur cerita yang penuh warna dan karakter yang kuat membuat film ini menjadi sebuah pengalaman sinematik yang luar biasa.

Fun Fact

Ada satu hal yang saya ngeh dari film A Story Of Yonosuke. Semua karakter yang sempat bertemu Yonosuke menjadi sosok yang berubah 180 derajat di kemudian hari.

Si Kuramochi, yang awalnya jail dan tidak ngerti “tata-krama” kali ya bahasanya. Bisa membuat sih Yui nangis saat pertama kali bertemu. Setelah beberapa tahun, Kuramochi menjadi sosok Ayah yang berwibawa dan menjadi banget anaknya.

Si Yui, yang pertama kali nangis gede di tengah festival penerimaan siswa baru. Sepanjang film, kita bisa tahu si Yui jadi wanita yang setrong banget. Saat tahu dia hamil, dia ingin menjaganya. Saat mau melahirkan dia kuat turun tangga.

Si Kato, awalnya pendiam banget dan sangat dingin. Tapi beberapa tahun kemudian, bisa menjadi sosok yang bisa lebih ekspresif ketawa saat mendengar nama Yokomichi. Kemudian ada sih Chiharu, PSK kelas atas yang kemudian beralih menjadi penyiar radio.

Dan terakhir ada si Shoko, yang awalnya itu keliatan manja banget dan clingy gitu ya. Kemudian berubah menjadi sosok wanita yang mandiri dan bekerja membantu orang-orang lainnya.

Sayang banget, kita gak bisa tau apa yang terjadi ama si Yonosuke saat dia dewasa. Hanya tahu saja sepertinya Yonosuke menjadi sosok fotografer yang sukses. Kepergiannya pun karena dia membantu orang lain.

JW
PartnerClient PortalStacks
© 2024 Joe Wasia - All rights reserved.