Kita sudah tahu apa yang terjadi pada tahun 2020, terutama dampaknya terhadap Bali. Postingan kali ini cuman mau ngeshare kondisi Seminyak di pagi hari pada awal tahun 2021 ini.
Akhir tahun 2020 mungkin kita semua sudah berharap 2021 akan lebih baik, mengingat bagaimana ramainya Bali di bulan Desember. Setidaknya Desember 2020 kemaren sedikit membantu perekonomian Bali yak dengan kedatangan turis lokal.
Mau gk mau, harapannya seperti sirnah gitu. Awal tahun 2021 malah bandara nutup kedatangan internasional, PSBB makin ketat hingga Februari ini. Gak ada turis lokal, gak ada turis internasional.
Kondisi Pantai Seminyak
Ya pas saya kesana masih terbilang bersih sih. Kalau beberapa minggu terakhir, ini pantai isinya sampah. Sampah kiriman karena angin barat.
Tapi entah mau kiriman atau gimana, satu hal yang pasti, sampah itu ada karena kita. Yuk mari berbenah.
Oh ya, kenapa bisa bersih? karena kemaren kemaren banyak organisasi maupun komunitas yang melakukan kegiatan beach cleanup. Kalau saya kemaren ikut dengan teman-teman dari @balithisweek.
Selain itu tiap pagi juga ada dari Banjar, Dinas Kebersihan Kuta/Badung, dan para petugas kebersihan dari hotel yang bersih-bersih.
Kalau ada kesempatan atau punya waktu lebih yuk ikut bareng komunitas kalian, atau klu gak ada waktu, bisa mulai dari sekarang untuk tidak buang sampah sembarangan ya.
Karena pantai Seminyak ini terhubung dari sampai ke daerah Jimbaran Petitenget, cocok untuk dijadikan tempat olahraga. Di pagi hari ini saya banyak ketemu mereka yang berlari pagi, main kuda-kudaan, atau para petugas kebersihan sedang membersihkan pantai.
Ya bisa dibilang berbanding terbalik kalau kesana pada sore hari ya, karena emang daya tarik pantai Seminyak ini lebih ke evening chill di La Plancha dkk, Shopping experiences di mall-mall deket pantai, dan pemandangan sunsetnya (walau tak seindah Uluwatu ya haha)
Kalau mau surfing juga lebih bagus di sini (kuta & seminyak). Maksudnya, lebih bagus untuk para pemula surfing disini karena dia beach break dan juga banyak surf instructor dan penyewaan papan surfboard yang harganya mulai dari 50k hingga 100k. (ini harga covid).
Oh ya itu liat swing foto diatas? itu tinggi dari tempat duduk dengan pasirnya itu ada sekitar 167cm. Susah banget itu naiknya. Apalagi kalau mau turun harus lompat kebawah. Ada yang tahu itu swing di pantai mana? ^^
Masih sama kayak 2020, fokus pariwisata lebih ke lokal jadi ada promo-promo yang bisa menarik perhatian wisatawan lokal.
Ya oneieghty bali aja ampe diskon 50%, resto-resto di seminyak, berbagai DTW hingga diskon besar-besaran. Kapan lagi tinggal di hotel bintang 5 dengan harga murah kek sekarang?
Sampai ada trend local privilege, hingga harga covid. Gak masalah sih sebenarnya malah saya pribadi merupakan salah seorang yang menikmati berbagai promo ini. Tapi yang paling sedih adalah udah dikasih promo, masih aja ada yang minta *harga covid*.
Come on! Tolong sadar akan kondisi bersama. Bahkan ada yang udah dikasih harga covid masih aja minta pelayanan high class, komplen sana sini, dan ada juga yang minta kompensasi. (Saya kerja di hospitality, dapat tamu kayak gini nyesek banget!).
Satu hal kita minta turis mancanegara yang datang adalah high quality turis, tapi satu hal, turis lokal juga banyak kok yang gak high quality.
*High quality dalam hal ini kesadaran ya. Eg, masih buang sampah sembarangan (Iya! lihat aja la plancha, jalanan seminyak & kuta pas desember kemaren), dikasih harga promo masih minta harga covid lagi, minta kompensasi yang gak jelas dasarnya*.