Foto-foto pemandangan pantai suluban ini Saya ambil pada Januari 2020 kemaren. Tepat sebelum virus corona menyerang Indonesia. Hingga saat ini (28 April 2020) seluruh pantai di Bali ditutup untuk umum oleh para pecalang dan banjar untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Penyebaran virus corona di Bali bisa dikatakan diluar ekspetasi. Entah kenapa bisa demikian. Hingga tanggal 28 April 2020 ini, yang positif corona 193 orang. Sembuh 81 orang dan meninggal 4 orang. Dilihat dari persentase sembuh, Bali sepertinya paling tinggi seIndonesia.
Kenapa saya bilang diluar ekspektasi. Karena Bali adalah Bali. Kamu pasti tahu. Wisatawan mancanegara banyak datang kesini. Bahkan penutupan bandara dan wisatawan asing masuk cukup telat. Tetapi dampak corona lebih banyak ke pulau Jawa dibanding Bali. Tidak ingin berbicara mitos dan mistis. But it’s weird, isn’t it?
Apakah karena belum ada rapid test, atau karena gercepnya pemerintah provinsi dan para banjar dalam menanggapi permasalahan ini. Saya cuman bisa berharap permasalahan virus corona ini cepat berlalu dan cuman bisa menuruti peraturan pemerintah dan banjar untuk selalu memakai masker dan diam dirumah.
Kita semua pasti rindu pemandangan pantai suluban, selancar ombaknya, dan bermain air disana. Situasi ini pasti akan berakhir, untuk sekarang marilah tetap #stayhome.
Oh iya, kalau kamu gak pake masker saat keluar kamu bisa dikenai denda oleh pecalang banjar. Dendanya bisa berupa uang, donasi, kerja bakti, dan di suruh push up. Banjar-banjar di Bali mendirikan posko posko di beberapa titik sesuai lokasi banjarnya.
Terakhir, lebih banyak ekspat yang peduli terhadap masyarakat yang tinggal di Bali. Baik lokal Bali dan yang dari luar Bali. Banyak kegiatan-kegiatan donasi yang dirintis dan disponsori oleh ekspat. Kalau teman-teman mau ikut bantu, bisa gabung di grup grup Facebook tentang Bali (Canggu Community, Uluwatu Community, dll).