Okay, jadi kemaren Saya ke Jakarta itu alasannya buat ikut tes CPNS 2020. Saya ambil Badan Nasional Penanggulanan Terorisme. Ini pengalaman tes cpns pertama saya. Ujiannya kemaren dilaksankan di kanreg V BKN.
Karena ini pertama merupakan pengalaman tes cpns pertama bagi saya, ternyata sangat berbeda jauh dengan tes masuk perusahan swasta maupun BUMN. Lebih ribet, lebih ketat, lebih sulit. Tapi performa kerja PNS kadang bikin geleng-geleng ya. Mungkin karena gak mungkin di pecat kali ya. Paling mutasi.
Jarak kanreg V dengan lokasi tempat tinggal saya cuman sekitar 45 menit (Kata aplikasi GoJeknya). Jadi ya santai saja, tidak ingat kalau ternyata saya di Jakarta. Saat itu saya kena jadwal jam 3 (kalau gak salah) pokoknya batch terakhir pada hari itu. Saya baru jalan jam 1.30. Pikirnya bisa dapat sampai sana lebih dulu. Tapi selama di perjalanan dag dig dug karena gila macetnya. LESSON LEARNED!
Sampai dilokasi, baru sampai di pintu gerbang, petugas keamanan sudah suruh lari karena saya yang paling terakhir (kurang lebih 15 menit sebelum penutupan pengambilan password, sekitar 30 menit kurang dari jadwal ujian).
Larilah saya ke tempat registrasi. Petugas registrasinya sih baik ya, murah senyum. Ditanya asal dari mana, jawab saya dari Papua. Ya seperti biasa, mereka menunjukkan raut muka kaget.
Setelah selesai registrasi, tas wajib dimasukkin ke plastik dan disimpan di loker. Dapet kunci loker sendiri. Jadi gak boleh bawa apa2 ke ruangan tes. Setelah itu naik ke lantai 2 untuk dapat password. Ditanya lagi, asalnya dari mana. Walaupun kadang capek melihat reaksi mereka, tapi ada enaknya juga. Dengan bilang dari Papua kadang Saya mendapat perlakuan “khusus”. Mungkin mereka kasian ya udah jauh2 dari Papua.
Disini masuk ruangan tunggu, petugas keamanan memeriksa seluruh badan. Takut para peserta mungkin ada yang bawa senjata tajam, jimat, atau alat contek dsb. Uang koin saya jadi korban. Dimasukkin ke plastik dan saya lupa ambil lagi setelah selesai ujian.
Pengalaman tes cpns ini yang paling berkesan adalah penggunaan plastik yang berlebihan! Apa-apa di plastikin, semoga saja Jakarta bisa ikut kebijakan Bali untuk melarang (setidaknya mengurangi) penggunaan plastik.
Karena tadi sudah buru dari pintu gerbang, eh ternyata pas masuk ke ruangan tunggu, masih harus nunggu sekitar 30 menit. Ya sudah gpp gunakan waktu untuk basa basi dengan teman seperjuangan sekalian nyari2 informasi karena ini pengalaman tes cpns pertama.
Saya sih gak ada persiapan khusus. Karena memang gak ada target sama sekali. Saya ikut ujian tanpa mempersiapkan apa2. Saya pun gak tau passing gradenya berapa.
Selama ujian ada beberapa pertanyaan yang bisa dengan langsung saya jawab, ada yang harus mutar otak lagi, ada yang bikin stuck dan jawabnya pake rumus “mama suruh saya pilih yang mana”.
Selesai ujian, ternyata lolos. Lolos passing grade. Tapi saya kaget, heran, dan speechless lihat nilai mereka yang bisa capai 400an keatas. Like, wow. How. Why. They really spent their time working their ass off for this!
Saat itu juga saya tau. Well, gak mungkin bisa lolos ke tahap selanjutnya. But at least I’m having fun. Oh ya nilai Saya 335 sekian. Rinciannya lupa. Hahaha.
Pengumuman resmi dari BNPT keluar, dan memang gak lolos. Lesson learned! If you want something, go work your ass off for that!
Oh ya gak ada foto pas pengalaman ini, cuman ada foto pas jalan-jalan ke jakarta.