Le Pirate Island Labuan Bajo Flores

Bajo Pt.1: Pesona Pulau Sabolo di Labuan Bajo

Sempat kebingungan mau nulis di blog saya ini pakai bahasa Inggris atau bahasa Indonesia saja. Tetapi karena melihat target market dan keperluan SEO yang ke orang sebangsa, jadi saya putuskan untuk kategori: Journey ini pakai bahasa Indonesia saja. (Baca: paket grammarly udah habis)

Kembali ke topik, kali ini saya berkesempatan jalan-jalan menikmati hasil kerja keras berfreelance ria. Sebenarnya saya gak terlalu suka jalan-jalan, lebih prefer menghabiskan waktu di depan laptop di dalam kamar.

Tapi kali ini karena satu hal dan lainnya, saya memutuskan untuk jalan-jalan mencoba self-healing (gitu katanya). Itupun pada kesempatan kali ini karena berbareng ama teman dari Jember. Kalau dua hal itu gak ada mungkin ya bakal tetapi di kamar saja.

Sesuai judulnya, ini adalah pengalaman pertama saya ke Labuan Bajo.

Keberangkatan

Yap, kita mulai dari keberangkatan yang pada zaman covid ini SOP nya udah mulai beribet dengan harus Vaksin, test antigen, terus isi e-hac, dan lain lain.

Karena saya sudah vaksin sinovac dua kali, jadi saya hanya perlu test antigen di Badung di rumah sakit Bali Jimbaran dengan biaya 99k. Hasilnya juga cepat hanya butuh sekitar 15-20 menitan.

Saya berangkat menggunakan pesawat Wings Air, harga tiketnya sekitar 600ribuan beli di Traveloka.

Yang unik disini adalah karena destinasi akhirnya yaitu Pulai Sabolo (Le Pirate Island) di Labuan Bajo yang merupakan pulau private (commercial) milik Le Pirates jadi untuk mencapai destinasi tersebut kita harus sudah berada di pelabuhan pukul 11.30 waktu setempat agar bisa berbarengan ke pulaunya menggunakan kapal.

Nah karena sebelumnya saya gak tau sama sekali aturan tersebut. Jadi saya beli tiket pesawat yang jam tiba di Labuan Bajo itu pukul 12.00.

Jadi pas tiba di bandara Komodo dan turun dari pesawat itu saya segera bergegas menuju pelabuhan. Beruntung juga sebelumnya sudah disiapkan supir yang lincah banget ngelewatin jalanan Labuan Bajo yang kecil itu.

Tapi lebih bersyukur lagi ada teman yang mau menghold kapalnya untuk saya. Ada rasa bersalah juga sih ke penumpang-penumpang lain waktu itu (Sorrrryy).

Kegiatan di Pulau Sabolo

Long story short, perjalanan di kapal dari pelabuhan Bajo ke Pulau Sabolo itu sekitar 30 menitan. Waktu itu ombak cukup kencang jadi saya sedikit mual.

Mualnya juga terbayarkan sih pas udah sampai di pulau Sabolo yang wow banget.

Nama pulaunya itu Pulau Sabolo tapi sepertinya lebih dikenal dengan nama Resortnya yaitu Le Pirate Island.

Saya disana menginap selama 3 hari 2 malam. Malam pertama menginap di Glamping Backstage dan malam keduanya di Beach Hut. Biaya yang dikeluarin kemaren Rp1,500,000 (malam kedua nya Full Board).

Dari pengalaman sih lebih enakan di Beach Hut yak (kalau gak bawa barang banyak). Kalau bawa barang2 banyak mending pilih Glamping Beachfront atau Glamping Backstage.

Kalau di Glamping itu punya kamar mandi sendiri, dan juga lebih luas tempatnya.

Sementara di Beach Hut itu kamar mandinya campur (sharing) dan tempatnya kecil cuman isi kasur yang hanya cukup berdua orang.

Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan disini dan semuanya itu GRATIS seperti:

  • Kano
  • Hiking
  • Snorkeling
  • Tenis Meja
  • Voli Pantai
  • Movie Night
  • dan beberapa permainan meja lainnya.

Sayang banget pas saya disana itu cuacanya berangin parah.

Jadi beberapa kegiatan seperti Kano, Voli, api unggun dan movie night itu tidak sempat dilakuin.

Oh ya dan salah satu aturan penting itu disini gak bisa ngeDrone. Bisa sih, yang penting minta ijin dulu dan tidak bisa di area resort karena ada kamar mandi sharing itu tadi dan juga agar tidak mengganggu privasi tamu.

Makanan & Minuman

Makanan dan minuman disini top dah!

Enak pake banget udah gitu porsinya porsi kuli disini. Saya yang suka makan aja sampai kewalahan.

Yang unik disini kalau mesan makan itu ada sesi nya sendiri. Seperti makan pagi itu sekitar jam 8-11, kemudian untuk makan siang itu jam 2-6 (koreksi ya, udah agak lupa).

Diluar jam itu, udah bisa dipastikan kita tidak bisa pesan makanan lagi.

Untuk minuman sih mereka punya bar dan berbagai macam spirit. Jadi ya gak perlu khawatir aja.

Satu hal yang perlu diperhatikan, karena air (baik untuk mandi dan minum) itu dibawa dari Bajo, jadi jangan buang-buang air ya.

Sama rasa air minumnya agak aneh gimana gitu. Untuk yang sensitif banget ama air minum, ada baiknya bawa banyak dari Bajo.

Untuk biaya makanan sendiri berada di level $$, ya wajarlah di pulau privat dengan distribusi yang agak susah. Tapi bakal worth it kok. Contoh Indomie nya di harga 25k, range harganya di 25ribuan – 99ribuan untuk makanan.

Lebih worth itu ambil paket Full Board deh biar gak terlalu ngitung soal makanan disana.

Informasi Lainnya

  1. Pulau Sabolo ini katanya statusnya sekarang adalah pulau pribadi yang kemudian disewakan ke perusahaan internasional. Salah satu penyebabnya pulau ini bisa dijual belikan adalah tidak adanya sumber air sehingga masyarakat yang dulu tinggal disini memutuskan untuk pindah ke kota.
  2. Kalau mau ke Le Pirates Island ini pastikan sudah tiba di Bajo atau pelabuhannya pukul 11.30. Kalau ketinggalan kapalnya nanti harus bayar sekitar 800ribuan untuk pesan kapal sendiri.
  3. Tidak ada internet. Telkomselnya sinyalnya 3G tapi tidak stabil. Jadi anggap aja tidak ada internet yak. Jadi pastikan kalian sudah menghubungi bos/klien, kalau bakal menghilang selama beberapa hari.
  4. Sebelum kesini ada baiknya tanya operator resortnya tanggal bagus biar tidak kena cuaca berangin seperti saya kemaren.
  5. Dilarang bawa plastik. Kalau kesampean bawa plastik, tolong dibawa balik ke Bajo dan buang sampah disana sendiri ya.

Foto-Foto

Videonya belum beres, jadi nikmati foto-fotonya aja dulu ya.

JW
PartnerClient PortalStacks
© 2024 Joe Wasia - All rights reserved.